Jumat, 23 Juli 2010
sisi lain KP
indikasi kick
Indikasi Kick
Setiap terjadi kick selalu memberikan tanda-tanda atau indikasi-indikasi, kick dapat terjadi disaat :
a. Operasi pembuatan lubang
b. Mencabut rangkaian pemboran
c. Menurunkan rangkaian pemboran
1. Indikasi kick saat operasi pembuatan lubang
Indikasi kick saat pembuatan lubang adalah sebagai berikut :
a. Drilling break
Drilling break maksudnya bertambahnya laju pemboran secara mendadak. Indikasi ini paling cepat diketahui oleh driller, akan tetapi tidak setiap drilling break menandakan terjadi kick. Drilling break terjadi juga saat :
- Bit menembus formasi yang lunak.
- Bit menembus formasi yang rekah atau bergoa-goa.
Tapi bila formasi menembus formasi bertekanan tinggi yang menimbulkan kick, terjadi drilling break bila menembus formasi bertekanan tinggi, maka formasi tersebut akan cepat terbongkar disaat bit mengeruknya. Dengan demikian lubang cepat terbuat dan bit cepat member lapisan formasi yang dibawahnya.
b. Cuttings besar-besar
Saat bit menembus formasi bertekanan tinggi, cutting yang cepat terbongkat tanpa digilas oleh bit,cutting terangkat ke atas dan dibawa oleh lumpur ke permukaan sehingga ukuran cutting akan besar-besar, bila cutting yang tersaring di shale shaker besar- besar berarti bit menembus formasi yang bertekanan tinggi.
Akan tetapi bila cutting besar-besar bentuknya pipih dan bersudut tajam bukanlah berasal dari formasi bertekanan tinggi, cutting yang demikian berasar dari reruntuhan dinding formasi shale.bentuknya besar-besar ini dikarenakan dinding yang runtuh langsung diangkat lumpur ke permukaan dan tidak digilas bit.
c. Mud Gain
Mud gain maksudnya bertambahnya volume lumpur dalam tangki. Tambahan volume tersebut berasal dari fluida formasi masuk kedalam lubang mendorong lumpur ke permukaan dan masuk ked lam tangki, dengan kata lain permukaan lumpur di dalam tangki naik berarti sumur mengalami kick, sebaiknya di tangki lumpur dipasang pit level indicator dan di beri alarm. Bila terjadi kenaikan permukaan lumpur di dalam tangki, alamrm akan berbunyi, bila terjadi mud gain berarti sumur pasti mengalami kick.
d. Gas Cut Mud
Gas cut mud adalah terdapat gelumbung-gelembung gas di permukaan lumpur di dalam tangki.gas cut mud menandakan sudah terjadi kick berupa gas dari formasi.
e. Oil Cut Mud
Oil cut mud maksudnya terdapat lapisan minyak di permukaan lumpur di dalam tangki sedangkan lumpur yang digunkan adalah water base mud, tentu minyak tersebut berasal dari formasi.ini berarti sumur sudah mengalami kick.
f. Flow Rate Naik
Flow rate naik maksudnya rate aliran lumpur yang kembali dari dalam lubang pada flow line bertambah.
Sedangkan rate pompa tidak dinaikkan, ini berarti telah terjadi kick karena tambahan rate aliran lumpur, ini karena adanya dorongan dari fluida formasi dari dasar lubang. Sebaiknya pada flow line dipasang flow sensor yang diberi alarm. Alarm akan berbunyi bila ada kenaikkan rate aliran lumpur dari dalam lubang.
g. Tekanan Pompa Turun
Tekanan pemompaan lumpur turun pada saat kick karena tekanan hidrostatik lumpur di annulus tutun. Tekanan hidrostatik lumpur di annulus turun Karen lumpur yang berada di annulus terkontaminasi oleh fluida formasi.berarti fluda formasi telah masuk kedalam lubang sumur,dengan kata lain telah terjadi kick. Akan tetapi penurunan tekan pompa bukan selalu disebabkan karena terjadi kick penurunan tekanan pompa lumpur dapat juga terjadi karena :
- Pompa rusak.
- Adanya kebocoran pada system sirkulasi lumpur.
- Mud loss
h. Stroke Pompa Naik
Stroke pompa lumpur akan naik bila tekanan hidrostatik lumpur di annulus turun karena lumpur yang berasa di annulus terkontaminasi oleh fluida formasi, berarti fluida formasi telah masuk kedalam lubang sumur, dengan kata lain terjadi kick.
i. Berat Jenis Lumpur Turun
Berat jenis lumpur di annulus akan turun bila bercampur dengan fluida formasi, bila harga berat jenis lumpur yang keluar dari dalam lubang lebih kecil dari pengukuran sebelumnya, berarti fluida formasi telah masuk kedalam lubang sumur .maka telah terjadi kick.
j. Kadar Garam Naik
Kadar garam dalam lumpur naik sedangkan tidak ada penambahan garam ke dalam lumpur. Tambahan kadar garam ini berasal dari formasi bertekanan tinggi.
k. Temperature Lumpur Naik
Formasi bertekanan tinggi umunya mempunyai temperature tinggi, bila lumpur yang keluar dari dalam lubang temperaturnya bertambah besar patut dicurigai bit menembus formasi bertekanan tinggi.
2. Indikasi Kick Saat mencabut rangkaian pemboran
Indikasi kick saat mencabut rangkain pemboran adalah sebagai berikut :
a. Setelah mencabut rangkaian pemboran dengan panjang tertentu, harus mengisi lubang dengan lumpur supaya tinggi kolom lumpur tidak berkurang. Bila volume lumpur yang dimasukkan ke dalam lubang lebih sedikit dari volume yang seharusnya berarti telah terjadi kick.
b. Ada aliran dari bawah waktu mencabut rangkaian, pompa lumpur dimatikan seharusnya lumpur di dalam lubang diam. Bila ada aliran ke atas dari dasar lubang berarti terjadi kick.
3. Indikasi Kick saat menurunkan rangkaian pemboran
Indikasi kick saat menurunkan rangkaian pemboran adalah sebagai berikut :
a. Di waktu menurunkan rangkaian ke dalam lubang, lumpur akan keluar dari dalam lubang, volume lumpur yang keluar dari dalam lubang seharusnya sama dengan atau lebih besar dari volume yang seharusnya, berarti telah terjadi kick.
b. Ada aliran dari bawah waktu menurunkan rangkaian pemboran,pompa lumpur dimatikan seharusnya lumpur didalam lubang diam, bila ada aliran keatas dari dasar lubang berarti telah terjadi kick.
Selasa, 22 Juni 2010
Dunia Mahasiswa
Minggu, 20 Juni 2010
Singkong dan Kelapa Sawit sebagai Energi Alternatif
Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman (2005)menegaskan, kemajuan teknologi kini mampu mengubah singkong dan kelapa sawit menjadi energi alternatif dalam mengatasi krisis bahan bakar minyak (BBM).
“Singkong dapat diolah menjadi bioetanol dan kelapa sawit menjadi biodiesel yang bisa dimanfaatkan dengan mencampur sepuluh persen dari keempat jenis BBM,” kata Kusmayanto Kadiman kepada wartawan di Sanur, Bali, Rabu (13/7/2005).
Sebelum membuka Pertemuan Forum Kelautan Indonesia (The Indonesia Ocean Forum 2005 and the 13th PAMS/JECSS Workshop), ia mengemukakan, pencampuran 10 persen BBM dengan bioetanol dan biodiesel sangat dimungkinkan, sesuai ketentuan yang ditetapkan internasional.
“Jika 10 persen bahan pencampuran BBM itu dapat diproduksi Indonesia, akan sangat membantu dalam menghemat penggunaan BBM,” ungkapnya.
Indonesia dalam penyusunan APBN 2005 mengalokasikan dana untuk subsidi BBM sebesar Rp 90 triliun, dengan perhitungan harga minyak di pasaran dunia 35 dollar AS per-barel.
Namun, kondisi sekarang harga minyak di pasaran dunia mencapai 60 dollar AS per-barel, sehingga akan sangat mempengaruhi subsidi keuangan negara.
Oleh sebab itu, beberapa alternatif untuk menghemat penggunaan BBM telah ditawarkan, termasuk diantaranya teknologi pengolahan singkong dan kelapa sawit.
Menristek menilai, penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan harus didukung oleh kebijakan pemerintah, agar kalangan swasta dan investor tertarik menerapkan teknologi tersebut.
Penerapan teknologi pengolahan singkong dan kelapa sawit sebagai bahan pencampur BBM tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah, ujarnya, yang mengaku telah membicarakan kemungkinan menerapkan teknologi tersebut dalam rapat kabinet.
Teknologi pengolahan singkong menjadi bioetanol sebenarnya sudah diterapkan di Lampung, namun kapasitasnya masih sangat terbatas. “Produk bioetanol sebagai bahan pencampur BBM telah saya terapkan pada mobil dinas dan 30 bus karyawan, tidak ada masalah,” ujar Menristek.
Jika kedua jenis bahan pencampur BBM itu dapat diproduksi, akan mampu menghemat sedikitnya Rp 9 triliun subsidi BBM dalam setahun, demikian Kusmayanto. (Ant/wsn)
Sumber : KCM
Energi Alternatif,Mungkin Kah?
Sejarah Perminyakan Indonesia

Jauh sebelum mBah Drake memulai manték bumi untuk ngebor minyak, minyak bumi sudah diketahui dan digunakan sebagai alat perang pasukan Alexander Yang Agung (356 SM - 323 SM) untuk digunakan pada anak panah berapi dan katapel besar yang menggunakan bola peluru berapi. Di Indonesia sendiri konon minyak telah digunakan juga sebagai alat perang oleh armada kapal pasukan Kerajaan Sriwijaya, meskipun saya sendiri belum pernah melihat atau membaca data otentik tersebut.
Awal Kegiatan Perminyakan di Indonesia
Sejarah industri perminyakan modern di Indonesia sendiri diawali pada tahun 1870 oleh P. Vandijk, seorang engineer Belanda di daerah Purwodadi - Jawa Tengah, tepatnya di desa Ngamba, melalui pengamatan rembesan-rembesan minyak di permukaan tanah. Di desa Ngamba tersebut mBah Vandijk mendapatkan rembesan air asin yang mengandung minyak. Tapi karena terjadi gempa di Yogyakarta pada tahun 1867 hampir semua rembesan tersebut tertutup dan tidak mengeluarkan rembesan minyak lagi. Yang tertinggal hanya air asin yang berbau minyak.
Pada bulan November 1895 perusahaan Mac Neill & Co. di Semarang mendapat konsesi di daerah tersebut selama 15 tahun. Kemudian pada bulan April 1896 dirubah menjadi 75 tahun, dan daerahnya meliputi Klantung Sejomerto.
Beberapa orang Cina yang memiliki tanah di daerah tersebut ikut mengajukan konsesi dan dikabulkan dengan Surat Keputusan Gubernur Jendral Hidia Belanda No. 11 tanggal 11 Juli 1894. Tapi karena ga mampu ngelola akhirnya haknya dipindahkan kepada Perseroan Terbatas yang bernama Java Petroleum Maatschappijyang ngantor di Amsterdam.
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus Hidrologi
Membahas air tidak bisa lepas dari siklus hidrologi (Gambar 1) yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai: “… karena panas matahari, maka terjadi penguapan, uap air pada kondisi tertentu berubah menjadi awan, jika kondisi memungkinkan awan berubah menjadi hujan, air yang jatuh ke bumi mengalir sebagai air permukaan, air tanah dan sebagian menguap kembali …”
Karena siklus hidrologi ini mengikuti hukum keseimbangan massa: dari hujan yang volumenya tertentu maka besarnya air yang mengalir di permukaan tergantung dari besarnya air yang meresap kedalam tanah, demikian pula sebaliknya. Kecepatan gerak aliran air di dua kondisi ini sangat jauh berbeda,
v = 0,5-1,5 m/detik untuk aliran permukaan, dan v = 0,0002-450 m/hari untuk aliran air tanah. Oleh karena itu semakin besar air hujan yang masuk kedalam tanah, maka secara relatif semakin baik, karena hal ini berarti semakin banyak tabungan air yang kita punya, dan lagi pula air tanah akan keluar lagi ke permukaan secara perlahan.
